Kamis, 19 Mei 2016

Hari Jumat Untuk Bermuhasabah

Muhasabah ?, apa itu muhasabah, ma adra kama muhasabah, wa ma adra kama muhasabah, muhasabah berarti menghitung dari akar kata hisab, muhasabah bisa juga disebut behitung atau itung itungan dalam bahasa jawa, mengapa perlu menghitung perlu menghitung adalah ya untuk menghitung bukan untuk memasak, ya pokoknya begitu saja, lakukan saja gak usah kebanyakan tanya, kalau gak mau menghitung ya sudah gak usah dihitung gitu aja kok repot.
Okeh..., ini saya jarang nulis jadi ketika nulis disini kata kata yang terpendam di dalam otak seakan meluap luap tidak karuan dan malah menjadi sesuatu hal yang off the topic, salah satu yang akan saya bahasa adalah mengenai kata, arti kata, makna kata, baik secara bahasa indonesia atau transliterasi arab indonesia atau apapun itu, karena memang kita sudah tidak tahu bedanya insha allah, insya allah, asalamu'alaikum dan asalamu'alaykum.
Satu hal yang saya temukan beberapa hari kemarin adalah arti dari salah satu do'a yang biasa dicapkan oleh saudara-saudara muslim saya yang berbunyi rabbanaghfirlana waliwalidaiyya warhamhumma kama rabbayani shagira, yang diartikan sebagai wahai tuhanku ampunilah dosa kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangi ku di waktu kecil, disini saya mengambil satu perbedaan kecul pada kata rabbayani yang diartikan menyayangi, kalau saya boleh mengartikan rabbayani berasal dari kata ra' dan ba' yang kalau to point menurut saya artinya mengasuh meskipun jika diterapkan intinya sama yaitu menyanyangi, ya memang mengasuh itu dengan menyayangi tapi memang pada kebanyakan orang di sekitar saya masih menyamakan hal hal detail seperti ini, yang memang beda dalam cakupan luas dan cakupan kedalaman antara menyayangi dan mengasuh, ya pokoknya begitulah kalau mau diteruskan nanti saya malah membahas kata dan tidak membahas muhasabah sama sekali.
Kembali ke muhasabah karena ini merupakan blog personal, jadi tidak dilarang untuk cerita sedikit pengalaman pengalaman personal yang saya lihat dari sudut pandang yang berbeda dari cerita cerita yang saya coba untuk diambil hikmahnya dari kejadian buruk ataupun kejadian baik.
Jadi dalam waktu satu minggu manusia diberi waktu dan hari yang sama yang sebenarnya tidak ada yang dinamakan waktu, hari dan minggu, bulan atau bahkan tahun karena itu cuman kesepakatan manusia, tapi karena sudah terlanjur ada ya sudah kita ikuti saja, nanti kapan kapan saya pingin nulis tentang satuan yang dinamakan waktu, sebenarnya waktu itu apa. Kembali selama seminggu tadi terdapat tujuh hari dalam satu periode dimana memang ada saat saat dimana kita harus pause sejenak dalam hidup untuk mencoba mereview apa yang telah kita kerjakan selama 6 hari kedepan, dan hari tersebut saya rasa sangat cocok dilakukan pada hari jumat entah kenapa tapi memang rasanya seperti itu.
Selama seminggu ini saya sendiri mencoba hidup lebih enak dalam tanda kutip dengan cara pulkam alias kembali ke tempat dimana saya dibesarkan, tentu saya di rumah orang tua, kalau kata orang di kampung halaman, meskipun saya juga tidak merantau atau pergi ke tempat yang jauh jauh amat, ya mungkin beberapa waktu lagi saya akan merantau untuk pergi ke tempat yang sedikit lebih jauh karena memang rasa rasanya perjalanan saya untuk mengarungi panggung selanjutnya  / "next stage" dalam kehidupan akan segera tiba, mengingat baanyak dari teman teman saya yang sudah berlayar dengan bahtera rumah tangganya masing masing yang menandakan usia sudah tidak muda lagi dan rasanya kok peristiwa tersebut sebentar lagi akan tiba pada saya yang mendapat giliran, kira kira satu tahun lagi, ya saya tidak tahu tuhan yang menentukan, yang saya lakukan hanya berusaha dengan tidak melanggar batas batas pagar yang entah memang sudah dari sananya atau pagar tersebut saya buat sendiri, ya yang jelas seperti itu, saya tidak tahu, ya saya pede saja, geer saja.
Untuk melangkah ke jenjang selanjutnya di dalam kehidupan tentu saja saya membawa bekal tersendiri baik skill teknis ataupun non teknis, yang sudah pernah saya ceritakan pada post post sebelumnya tentang kemampuan teknis yaitu lebih mengasah kembali dan belajar terkait hal teknis yang benar benar teknis seperti pemgrograman jaringan dan lain lain, terlebih pada pemrograman karena dalam banyangan saya bidang ini dan satu bahasa pemrograman tertentu berpeluang untuk bisa membuat saya bertahan ketika tidak tinggal bersama orang tua lagi nantinya.
Maka beberapa hari terakhir ini saya lumayan mendapatkan hasil dari apa yang saya pelajari meskipun sehari harinya kegiatan belajar saya itu sempat terkalahkan oleh hal hal lain yang tidak bisa disebutkan ya kegiatan sehari hari lah, seperti sibuk makan dan segala macam, memang untuk belajar itu dibutuhkan satu hal mendasar yang sangat kuat, motivasinya harus kuat tapi belajar apapun di bidang teknologi informasi itu keliahatannya sia sia karena perkembangan bidang ini yang begitu cepat sehingga untuk dapat bertahan pada bidang ini diperlukan belajar tanpa akhir yang rasanya tidak semudah yang diucapkan, saya tidak tahu sampai berapa lama saya berada di bidang ini, tapi tidak ada yang sia sia segala sesuatu yang telah kita lalui di kehidupan ini, yang penting asal tuhan tidak marah itu cukup.
sampai beberapa paragraf saya kira muhasabah kali ini saya akhiri sampai disini meskipun secara riil ada beberapa hal seperti rencana rencana dan planning planning yang saya tempuh yang tidak wajib saya lontarkan untuk selalu ditulis, kalau semua harus ditulis apa bedanya saya dan orang orang di sosial media itu, karena saya dulu sudah pernah berlaku seperti itu, hahaha,... akhir cerita saya mendapat satu kesadaran memang sebuah panjatan do'a yang kita panjatkan kepada tuhan akan terlaksana di waktu, momentum,peristiwa yang tepat sesuai dengan skenario yang tuhan berikan untuk kita bukan atas kemauan yang kita inginkan karena sesunggunya apa yang kita anggap baik belum tentu baik bagi kita begitupun sebaliknya.

-end -