Selasa, 27 Mei 2014

Pola Pikir Yang Berbeda Dari Kaum Remaja Mau Dewasa

Kadang saya berpikir mengenai pola pikir remaja yang mau dewasa (dalam hal ini berusia sekitar 20 - 25 tahun) kadang banyak teman teman saya yang bericara mengenai remaja dan dunianya, baik itu dunia per kuliahan tapi rata rata remaja yang berkumpul itu bercerita masalah dunia percintaan ya per-cinta-an (bukan perncitraan :d), kali ini saya teringat ketika beberapa waktu yang lalu mengikuti rombongan wisata ke pantai kondang iwak atau pun di pantai goa cina tahun lalu. 

Pada malam hari teman teman (rekan UKM) berkumpul membentuk lingkaran untuk saling curhat dan kebanyakan yang dibahas adalah urusan percintaan (mungkin karena pesertanya kebanyakan adalah cewek). bagi saya dunia remaja yang melungkupi percintaan dan lain lain itu karena tontonan yang biasa dilihat salah satunya adalah ftv ataupun drama korea.

Dunia saya yang biasa berkecimpung dengan mesin anime manga dan sejenisnya kurang peka terhadap hal yang berbau gituan memang saya kurang berminat (meskipun banyak anime atau manga yang bertemakan romance) , dan mungkin akan terasa geli jika lelaki sejati curhat masalah percintaan. tapi jangan salah meskipun demikian saya pun pernah kecantol (nanti saya akan ceritakan di postingan tersendiri :D).

Yang penting sekarang bagi saya adalah menyelesaikan studi dan terus berkarya, memang salah satu keingingan saya adalah masuk dunia science menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain di masa depan kelak. Semoga Impian saya bisa terwujud.

Sabtu, 24 Mei 2014

Mendidik Anak Usia Dini

Tulisan ini terinspirasi saat saya berkunjung ke rumah saudara, tepatnya saudara sepupu yang sudah mempunyai momongan berusia sekitar 2 tahun ++, sebenarnya saya ingin bercerita mengenai kegalauan saya tetang kondisi laptop yang rusak sehingga harus memakai perangkat pinjaman yang entah nantinya saya peroleh dari mana, saat saat galau seperti ini entah kenapa saya ingin mencurahkan uneg uneg ke dalam tulisan di blog.

Pada tulisan ini saya menggunakan laptop dari mas Badrof, rekan satu ukm di uin yang ditinggal entah kemana dia perginya, memang disaat semester akhir seperti ini seorang mahasiswa akan merasakan suntuk luar biasa karena tidak ada kegiatan, hal tersebut juga merupakan salah satu faktor dalam keterlambatan menyelesaikan masa studi.

Saat ini saya juga mempunyai masalah dengan keuangan, dengan kondisi keuangan yang seret serta kurangnya komunikasi dengan orang tua, dikarenakan saya sibuk sendiri dengan kegiatan yang saat ini saya lakukan apalagi tuntutan studi yang mengharuskan saya untuk menyelesaikan hal administratif yang membutuhkan syarat syarat teknis.

Ah sudahalah tetap saja saya percaya rencana Tuhan yang terbaik buat umatnya, sudah cukup intermezzonya sekarang kembali ke topik. mengenai mendidik anak, saya melihat bulek saya ketika mendidik cucunya yang lucu itu membiarkannya bermain dan memarahi ketika dia berbuat salah dengan merusak barang barang yang ada atau orang biasa menyebutnya dengan anak nakal.

Jika saya mengamati tindakan sang anak, apalagi berusia 2 - 3 tahun itu adalah dunia bagi anak untuk bermain dan belajar, tentu bukanlah tindakan yang bijak jika kita langsung memarahi sang anak, namun lebih memberi pengertian kepada anak tersebut dengan dinasehati secara baik baik, karena psikologi anak yang masih netral, jika anak tersebut yang masih kecil selalu dimarahi ketika berbuat salah, hal ini akan menjadi sebuah lingkaran / siklus yang berulang ketika anak tersebut dewasa dan mempunyai anak.

Memang perlu memarahi anak ketika berbuat salah tapi jangan jadikan hal tersebut kebiasaan, karena anak ibarat gelas kosong yang belum di isi air, jika gelas tersebut di isi air putih jadinya akan jernih, jika di isi air merah maka akan merah pula isinya, hal ini juga berperngaruh terhadap perilaku yang orang tua contohkan melalui tindakan sehari hari (mungkin nanti saya akan coba sharing mengenai perilaku yang sebaiknya dicontoh oleh anak)

Jujur sekarang ini saya masih belum mempunyai anak (karena masih single) dan saya masih belajar bagaimana cara mendidik karena anak merupakan titipan Tuhan yang sangat berharga bukan ?. mungkin itu saja yang ingin saya sampaikan pada tulisan kali ini, saatnya untuk mandi dan bersiap siap karena nanti sore ada acara tasyakuran di UKM, wassalam



Laptop Saya Bermasalah

Ini adalah hal yang terjadi ke 2X nya yang pernah saya alami, yang pertama kali sektiar tahun 2011, waktu itu saya memang tahu salahnya, karena saya sendiri terlalu memaksakan kemampuan latop saya untuk mengunduh beberapa file yang terdapat di dumay. 

Ya, untuk tahun lalu memang saya sadar saya salah, tapi untuk sekarang saya sama sekali tidak tahu penyebabnya, dan salah satu prasangka saya adalah terputusnya aliran listrik, karena bodohnya saya yang tidak memasang baterai (pinginnya merawat baterai tapi malah laptop yang jadi korban).


Saat ini Mei 2014 merupakan saat yang genting, dimana program harus selese (untuk melengkapi kompre, saya punya alasan tersendiri untuk hal ini) dengan deadline yang cepat, sebenarnya sudah terlambat untuk mendaftar ujian komprehensif, namun saya menantikan harapan yang diberitakan oleh rekan sejawat saya Arie Iskandar, yang mengetahui berita di jurusan karena dosen pembimbingnya adalah sekjur.

Ditambah lagi saya terlanjur menyanggupi menghandle acara dari asanda yang bekerja sama dengan ukm yang saya ikuti selama masa studi. Memang kalo dikatakan berat ya berat, karena saya sudah terlanjur mengiyakan ya harus dijalankan dengan sepenuh hati.

Memang benar jika dikatakan separuh jiwa nya orang IT adalah latop atau komputer nya tanpa hal tersebut seorang yang menekuni bidang IT akan seperti badak yang kehilangan cula nya ataupun singa yang dipotong kuku nya. Tapi salah satu gemblengan yang selama ini saya dapat adalah bagaimana melakukan problem solving dan move-on dari kegalauan .

Bagaimanapun caranya permasalahan harus beres, tugas harus selesai, tanggungan harus beres seperti yang diharapkan, saya tidak tahu apakan ini coba'an atau apapun yang diberikan oleh tuhan kepada saya atau mungkin peringatan ataupun hukuman karena ibadah saya yang kurang serius ataupun yang sering mengulur-ulur waktu serta bolong-bolong tapi satu hal yang saya tahu Tuhan selalu mempunyai skenario yang terbaik, mungkin saya tidak menemukan jawabannya sekarang tapi suatu saat insya Allah saya diberi ijin untuk mengabil pelajaran dari semua ini.Tuhan saja memberikan rejeki kepada yang tidak beriman kepada-Nya , masa' terhadap yang beriman tidak ?, god i trust you..

Biarlah tulisan ini menjadi suatu arsip ataupun tulisan sampah atau apapun itu mungkin saya akan ketawa sendiri membaca tulisan ini dimasa depan, biarlah semua ini menjadi proses untuk membentuk insan yang lebih baik, bukan kah batu akan berlubang jika terkena angin terus menerus dan batu juga akan terkikis jika terkena tetesan air secara terus menerus ? Wallahu a'lam