Hal yang terakhir bisa menjadi sesuatu yang menggembirakan atau menyedihkan, namun biasanya saat kita bertemu dengan sesuatu hal yang terakhir itu adalah merupakan tanda bahwa terdapat perpisahan di dalamnya, juga mungkin merupakan sebuah tanda bahwa kita sudah beranjak ke fase selanjutnya apapun atau mungkin hal yang terakhir merupakan sebuah momentum dimana kita bisa merenungi dan mengangan angan apa saja yang telah kita perbuat disaat bersama atau mengalami sesuatu hal tersebut.
Memang sebenarnya jika berbicara tentang hal yang pertama atau hal yang terakhir, akan selalu terkait dengan perpindahan atau hijrah dalam bahasa arab, the last of us sendiri tidak bercerita mengenai perpisahan diantara kita yang biasa dijadikan judul lagu oleh band band terkenal ataupun sebuah judul film televisi bahkan memang judul ini bisa disebut terilhami oleh sebuah permain video game console ps 3, tapi sebenarnya di dalam setiap kehidupan ada masa dimana kita bertemu pun dimana kita berpisah, baik skala kecil maupun besar, bisa berupa materi atau non materi, contohnya bertemu dan berpisah dengan sebuah sepeda roda 3 ketika kita kecil, bertemu dan berpisah dengan sekolah ketika kita remaja (yang biasanya ditandai dengan ujian akhir sekolah), bertemu dan berpisah dengan universitas, seorang kawan, sanak keluaraga, orang tua, anak atau apapun itu.
Yang sebenarnya adanya perpisahan itu bermula dari sebuah perjumpaan, dan didalam perpisahan pula biasanya terdapat rasa sedih dan mengharukan tapi belum tentu juga, jika kita berpisah dari polisi yang tidak jadi menilang kita atau berpisah dari sebuah kerjaran polisi ketika kita sedang dikejar kejar karena melanggar sesuatu :). Namun sebenarnya dialektika antara perpisahan dan perjumpaan itu sebenarnya seperti sebuah life cycle atau putaran hidup, dan yang harus kita waspadai adalah menjaga perasaan terhadap sesuatu jangan sampai terlalu cinta pun jangan sampai terlalu benci terhadap sesuatu hal appun itu, meskipun ini agak sulit untuk diterapkan.
Dan perpisahan itu selalu ada diantara kita, bukan masalah mau tidak mau tetapi apakah siap atau tidak siap dan bagaimana cara kita mensikapi setiap perjumpaan atau perpisahan yang kita alami sehari hari, baik pertemuan dan perpisahan di dalam kemudahan maupun didalam kesulitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar