Di kesunyian malam, kala itu waktu menunjukkan pukul 00.00 lewat sekian menit. Meskipun masih terdengar suara suara kendaraan yang masih lalu lalang seolah tiada habisnya.
Itulah sepenggal keadaan random yang terpikirkan dan coba saya wujudkan via seni :). Hitung hitung sedikit mencoba mengasah keteramplan di bidang itu. Siapa tahu bisa semakin dikembangkan lagi.
Berbicara mengenai keterbatasan, terkadang saya masih rewel dan sedikit ngambek yang berakibat munculnya sifat malas malasan, tapi kalau sedang "menyala", seburuk buruk apapun keadaannya ya tetap saja dihajar
Mungkin itu juga yang dapat diambil dari peristiwa majma al bahrain alias bertemunya dua sungai / laut yang berakibat ikan yang sudah mati dan digoreng bisa hidup lagi. Ada kata kata yang bisa dibilang populer akhir akhir ini yaitu "tak ceritain nabi nabi", yang saya sendiri masih loading sampai artikel ini saya buat.
Ada pengalaman pada saat saya mengikuti sebuah acara di bulan oktober kemarin berlokasi di luar ruangan / outdoor, ya yang saya bisa lakukan adalah menghibur para peserta yang saat itu kondisinya sangat terpukul karena mendapat sedikit kekerasan, dan pada saat itu saya mencoba membesarkan hati teman teman tersebut dengan sedikit memberikan pengertian mengenai kekerasan dan kekejaman.
Adalah sesuatu yang bersifat fisik yang disebut kekerasan dan sesuatu yang menyangkut martabatlah yang disebut kekejaman perbuatan fisik belum tentu kejam tapi perbuatan kejam kebanyakan menyangkut fisik dengan bonus pelecehan martabat tapi itu juga 'dak tentu.
Kembali ke keterbatasan, apapun kondisinya saya mencoba untuk tetap mensyukuri segala sesuatu yang ada, meskipun kadang juga kebutuhan utama yang ada masih belum terpenuhi.
Memang manusia itu kadang serba repot, dikasih keterbatasan tetapi ingin hidup enak, dikasih hidup enak tapi lupa bersyukur, maka wahai yang maha pemurah, maafkanlah ciptaanmu yang serba berkeluh kesah ini dan jadikan kami kuat untuk menghadapi segala kesulitan yang ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar