Selasa, 17 November 2015

Rejeki dan garis kehidupan

Entah kenapa saya diberikan salah satu nikmat oleh tuhan bahwa memang rejeki sudah diatur oleh beliau dan kita tidak usah membanding bandingkan rejeki antar orang, percayalah rejeki seseorang tidak akan pernah tertukar.

Saya juga diberikan salah satu nikmat secara materiil, beberapa waktu lalu, dalam bentuk kopi susu yang, tidak tahu kenapa rasanya sangat berbeda dibanding yang pernah saya rasakan sebelumnya, rasanya seperti meminum kopi "surga" :-) . Mungkin itu salah satu tanda bahwa saya harus sering bersyukur terhadap pemberian yang diberikan oleh tuhan

Meskipun secara kasat mata saya tidak memiliki pekerjaan yang jelas, tapi ndilalah kok ada saja yang mampir,dan akhir2 ini saya dapat suatu pemikiran maupun juga ilham bahwa sebenarnya saya ini orang IT yang setengah2 sehingga harus mendalami "skill" tertentu yang mendukung sebuah kegiatan yang semoga saja sesuai dengan kegemaran saya yang hobi ngobrol dengan orang dan mendalami masalah masalah tertentu meksipun sepertinya saya ini kurang cocok untuk bagian marketing karena saya memiliki pengalaman sangat buruk dibidang closing alias nagih duit ke orang seperti  pada saat saya kelas 3 smp dan harus nombok sedikit biaya fotokopi karena ke kurang tegaan saya untuk malak, meskipun sekarang sudah sedikit agak galak :-) 

serta skill skill teknis yang mendukung seperti pemrograman dan segala hal teknis lainnya sebenarnya dibuthkan oleh teman teman yang bergelut di bidang it , sehingga anda tidak mudah dibujuk tentang bahasa pemrograman tertentu, meskipun pada kenyataannya saya kurang bisa pemrograman minimal saya harus tahu kemana arah program tersebut berjalan, jadi ya skill2 itu ya penting, namanya saja orang "teknik".

tapi tidak tahu kenapa, tingkat halangan yang diterima oleh seseorang itu bergantung lurus dengan kemampuannya, sehingga tingkat masalah yang dihadapi oleh masing masing orang berbeda, sebagi contoh masalah yang saya hadapi saat sma ataupun saat smp dahulu, sangat jauh berbeda dengan masa sekarang, disamping juga pemahaman dan tindakan yang saya lakukan akan menjadi berbeda terhadap sebuah kasus tertentu, mskipun perbedaannya terkadang juga tidak besar besar amat

lalu terkadang, saya pribadi ketika berkumpul dan bertemu dengan teman2 sma misalnya, tidak tahu kenapa merasa berubah kembali ke kondisi saat saya sma, dimana terkdang perilaku dan tindakan bisa dibilang berubah menjadi masa remaja kembali, jadi segala kemampuan saya seakan lenyap begitu saja, nggak tahu juga saya coba mengamati dan coba menjawab fenomena yang satu ini.

terakhir, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, baik lusa, besok ataupun beberapa jam atau menit lagi, sebagai manusia, saya pribadi merasakan memang kita "tidak harus" mengkonsep dan trlalu ruwet memikirkan masa depan kita yang bisa kita lakukan hanyalah mengikuti the flow of time dimana hilirnya itu tergantung hulu, dan hulunya itu tergantung setiap kelakuan kita, sekecil apapun itu, seperti meminggirkan batu di jalan, ataupun menjambret orang, suka suka kita, dan tanggung sendiri akibatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar