Rabu, 15 Juli 2015

Kegigihan Seorang Nenek

Alkisah diceritakan ada seorang nenek yang sangat gigih dan pantang menyerah. Mungkin di masa mudanya beliau merupakan seorang pekerja keras yang ulet dan tekun. Di usianya yang tidak muda lagi (sekitar 83 tahun) beliau tetap mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain dalam pekerjaan sehari-hari nya. Meskipun sebenarnya dia sudah menyadari bahwa kekuatan pada badannya sudah tidak seperti dulu lagi ketika dia masih muda.

Meski sudah memiliki anak anak yang bisa dikatakan sudah berusia paruh baya serta cucu cucu yang telah memasuki usia dewasa, beliau tetap tidak kuasa untuk berpangku tangan dan menyuruh anak anak nya untuk melakukan perkerjaannya, meski sebenarnya anak anak nya kadang sedikit geram atas tingkah lakunya yang kadang dia sendiri mengeluh dan merasa tidak kuat untuk mengerjakan pekerjaan sehari hari dalam mengurus rumah.

Yang tidak saya mengerti adalah mengapa di usia yang sudah tidak muda lagi beliau masih mengurusi sesuatu yang dikatakan duniawi, dan mengapa beliau tidak pasrah saja dan memberi mandat / amanat kepada anak anaknya.

Kali ini beberapa pelajaran yang dapat saya ambil adalah :
  1. Oang tua tetaplah orang tua, terkadang dia tidak menyadari bahwa usianya tak lagi muda dan dia masih menganggap anak nya sebagai anak kecil meski usianya anak sudah hampir setengah abad
  2. Orang tua (yang selama ini saya jumpai) terkadang kurang memiliki pola pemikiran yang open kepada hal hal baru, asumsi saya adalah pengalaman yang telah dia jalani sehingga mungkin dia menganggap orang lain yang lebih muda kurang berpengalaman. atau dia tidak berada pada jamannya, dimana sekarang ini teknologi dan keadaan lingkungan yang sama sekali berbeda seperti jaman dahulu tahun 60 - 70 an.
  3. Ada ungkapan ketika orang semakin tua dia akan kembali seperti masa kecil, emosi yang kurang terkontrol dan keinginan keinginan yang jika tidak dipenuhi maka seperti ada yang kurang, untuk hal ini hipotesa saya adalah adanya keterikatan dia dengan dunia sehingga dia tidak mau melepas dunia dari pikirannya.

Mungkin beberapa pengalaman yang saya alami diatas berbeda antar satu orang dan yang lain, ketika kita mengalami hal serupa yang kita lakukan hanya satu yaitu sabar, mau gimana lagi. Jadi ceritanya ini bukanlah mengenai kisah seperti kebanyakan di media sosial, tapi ini hanyalah sebuah pengalaman yang saya teliti dan mungkin saya rasakan pada satu waktu tertentu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar