Selasa, 10 Maret 2015

Bingung Memilih Jurusan Di Perguruan Tinggi

Beberapa hari yang lalu saya tidak sengaja ikut terlibat secara pasif dalam pembicaraan anak anak smk yang ingin mendaftarkan dirinya pada perguruan tinggi melalui jalur pmdk atau apalah namanya itu, yang mengharuskan siswa untuk medaftar secara awal di perguruan tinggi tertentu sesuai dengan pilihan jurusan sesuai keinginan siswa yang bersangkutan.

Ada satu point yang saya tangkap dari pembicaraan tersebut, yaitu kebingungan dalam memilih jurusan ke perguruan tinggi, mengingat dia akan mengambil beberapa pilihan jurusan yang tidak ada keterkaitannya dengan studi yang dia tekuni sekarang.

Disitu saya teringat dengan diri saya yang mengalami hal yang serupa ketika dinyatakan lulus dalam pengumuman kelulusan sma, dan alhamdulillah tuhan mengijinkan jalan studi yang saya harapkan yaitu teknik informatika meskipun pada saat itu melalui kampus yang tidak sesuai dengan keinginan saya pada awalnya, namun akhirnya saya ikhlas menerima keadaan dan menjalani masa studi saya di kampus islam tersebut sampai pada satu kesadaran bahwa tuhan selalu memberikan apa yang terbaik pada hambanya meskipun hal yang terbaik itu terkadang tidak disukai oleh orang tersebut.

Kembali ke anak smk tadi yang berdiskusi dengan gurunya rasanya saya ingin mengatakan, apapun jurusan yang kamu pilih itu terkadang tidak sesuai dengan pilihan hatimu dan jika mendapati apa yang tidak kamu inginkan itu juga merupakan pilihan untuk melanjutkan pada pilihan yang tidak kamu sukai dan bertahan atau mengambil jalan lain.

Saya teringat, ada beberapa teman saya ketika semester awal memutuskan untuk pindah jurusan bahkan ada yang sampai pindah kampus karena dia tidak dapat beradaptasi dan bertahan dengan lingkungan yang ada, jadi kemampuan beradaptasi itu juga penting.

Akhirnya saya menyimpulkan apapun jurusanmu tekunilah, dan jurusan apapun yang kamu tempuh sekarang meskipun bertentangan dengan kemauan hatimu, jalanilah, atau jika tidak kuat maka pindahlah, karena itu adalah hidupmu dan kamu memiliki sekian persen dalam mengatur hidupmu tanpa interferensi dari orang lain, serta mengambil keputusan itu adalah salah satu hakmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar